Caravansary Kanasih koleksi busana muslimah motif batik khas Jawa


Caravansary Kanasih koleksi busana muslimah motif batik khas Jawa

Caravansary Kanasih, yaitu koleksi busana muslimah motif batik khas Jawa yang dihadirkan dalam gaya kekinian karya desainer senior Tuty Adib memang bukan koleksi terbaru. Sebelumnya, Kanasih sebagai interpretasi tema utama muncul di perhelatan Indonesia Fashion Week 2017 lalu, namun koleksi yang mengusung keragaman motif batik khas Jawa seperti Sekar Jagad, Kawung, Parang dan Buketan patut dilirik sebagai inspirasi busana Lebaran 2017 nanti.

Caravansary Kinasih


Seperti berita yang dilansir oleh bisnis.com

Di JAKARTA- Empat perancang busana muslim memperagakan koleksi dengan tema utama Caravansary di Indonesia Fashion Week 2015 yang digelar di Jakarta Convention Center, Jumat (27/2/2015).



Keempat berancang mode itu adalah Nuniek Mawardi, Nieta Hidayani, Si-Se-Sha by Merry Pramono, dan Tuty Adib.



Caravansary berarti tempat pemberhentian sejenak di dalam satu perjalanan yang jauh. Meski mengambil tema besar yang sama, keempat desainer ini tetap menghasilkan koleksi yang berbeda dengan ciri khasnya masing-masing.



Nuniek Mawardi dengan tema Future Caravansary, Nieta Hidayani dengan Line de feu (bulan api), Si.Se.Sha by Merry Pramono dengan tema Tulipo, dan Tuty Adib dengan Kanasih.



Nuniek mengambil inspirasi dari perjalanan kafilah yang melalui gurun pasir. Warna gurun itu diambilnya sebagai pilihan warna busana.



Dalam satu perjalanan itu, katanya, ditemukan banyak artefak. Lalu artefak-artefak itu diwujudkan ke dalam bentuk aksen pada bagian depan rok. Artefak itu dibuatnya dengan menggunakan kain-kain daur ulang menjadi bentuk yang bernilai seni.



Nuniek juga menghadirkan penambahan kapuchon pada kerudung bergok, sehingga terlihat tampil beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Busana itu tampil elegan dan feminin dengan potongan A-line.



Berbeda dengan rancangan Nieta yang mengangkat kain ulos dengan rancangan busana gaya global.



Dari bahan tenun ulos yang berkesan keras itu dirancang berupa atasan yang berkesan feminin dipadukan dengan rok lebar.



"Saya coba bawa tenun yang keras,dijadikan feminin, lembut, elegan," kata Nieta setelah peragaan busana itu.



Kemudian Tuty mengangkat tradisi lokal dari Jawa, melalui tema Kinasih yang terinspirasi untuk berdiam, merenung kembali tradisi masa lalu, dan dikemas secara modern.



Inspirasi tradisi itu dapat berupa motif, wiru, dodot, dan kebaya Jawa. Motif-motifnya antara lain motif parang dan kaung yang dipadukan dengan kemegahan struktur candi.



"Motif batik tradisional saya tampilkan secara modern," kata Tuty.



Selain motif, Tuty juga mengambil inspirasi dari wiru dan kebaya khas Jawa. Melalui busana itu, Tuty mewujudkan suatu kebahagiaan dan keharmonisan.



Dia memadukan warna klasik hitam, putih dan diberikan sentuhan pink, atau abu dan pink. Sementara bahan yang digunakan antara lain batik, tenun, sutra, dan sutra organdi.



Secara keseluruhan, busana rancangan Tuty tampil anggun, elegan, dan modern. (Bisnis.com)


Caravansary Kanasih koleksi busana muslimah motif batik khas Jawa

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kain batik selalu mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia. Sebagai warga Indonesia kita patut berbangga hati karena keindahan kain batik ini sudah diakui di mata dunia.

Batik memang tak bisa dipandang sebelah mata. Seiring dengan perkembangan fashion, batik jadi bahan yang sangat bisa diubah jadi karya fashion yang stylish. Kain batik pun disulap menjadi pakaian muslim yang modern oleh brand lokal Zuikaffah. Brand yang selalu mengusung kain-kain nusantara tersebut kini menggunakan batik Jawa untuk lini koleksi terbarunya yang bertajuk Abyor.

 
Caravansary Kinasih

Abyor dalam bahasa Jawa yang berarti cahaya ini membuat delapan koleksi baju terbaru Zuikaffah menggunakan unsur gold. Mila Meiliasari sebagai Art Director sekaligus Fashion Designer Zuikaffah mengungkapkan bahwa sesuai dengan tema yang diangkat kali ini Zuikaffah menghadirkan koleksi dengan sentuhan diamond dan permata namun tetap setia dengan pada batik dan bahan etnik.

"Ciri khas Zuikaffah adalah berani memadukan pattern-pattern modern dengan batik. Dalam koleksi Abyor kali ini batik bercampur kulit dipadu dengan hiasan swarovski dan diamond pattern,"ujar Mila saat ditemui di Jakarta.
Koleksi Zuikaffah menampilkan cahaya yang dimiliki setiap wanita yang memunculkan sisi feminism dan keanggunan perempuan. Koleks Abyor menggunakan bahan bertekstur agak keras dengan batik berwarna salem dan gold serta warna kuning kunyit lembut dengan dua design yang berbeda.

Design pertama muncul feminim dengan tampilan batik yang lebih mendominasi. Dengan cutting setengah rok lebar dan penambahan bahan organdi menonjolkan sisi keanggunan perempuan.

Apalagi sebentar lagi Idul Fitri tahun 2017 menandai kembalinya busana muslim nuansa etnik modern seperti yang banyak dipopulerkan oleh desainer Indonesia di panggung pekan mode kemarin. Bila tren hijab syar’i disebut-sebut akan merajai tampilan momen Lebaran nanti, busana muslimah motif batik khas Jawa dapat menjadi inspirasi tren baju Lebaran 2017 bagi Anda.

Caravansary Kinasih
 
Rancangan busana nampak begitu beririsan dengan model beskap serta draperi busana tradisional pengantin semacam dodot. Koleksi juga dipermanis dengan jahitan sulam dalam material bahan linen, katun, dan tafeta.

Semburat warna shocking pink dan merah yang melebur pada warna utama semisal hitam, abu-abu, dan putih tersisip pada busana dengan bahan dasar batik dan tenun lurik.

Kesan modern sengaja diperlihatkan hanya dari siluet potongan busana semacam H-Line dan A-line. Tuty Adib meletakkan kekuatan jahitan dan aksen lipitan untuk mengejar kesan modern tanpa memberi imbuhan banyak manik bebatuan.

Caravansary Kanasih koleksi busana muslimah motif batik khas Jawa

Ragam busana three pieces yang mengawinkan rok lebar dengan atasan luaran bergaya asimetris berkerah jas serta beskap dipercantik dengan lilitan hijab yang simpel bergaya turban untuk koleksi busana muslimah motif batik khas Jawa milik Tuty Adib.

Apalagi dengan karya anak bangsa yang beragam batik di sulap sehingga banyak diminati oleh banyak pemudi yang gemar memakai baju batik moderen karena tidah kalah dengan gaya baju atau fashion saat ini karena hampir seluruh koleksinya menggunakan batik tulis yang pengerjaannya memakan waktu lama dan pewarnaan yang cukup rumit. Tertarik mengoleksinya Ladies?

Jika Artikel ini bermanfaat Share ya :)